Wednesday, 21 December 2016

PENGGEREBEKAN TERORIS DI TANGERANG SELATAN, 3 TERORIS TEWAS.

Penggerebekan Teroris Di Tangerang Selatan, 3 Teroris Tewas.


(22/12/2016) 10:16




 

Kemarin pada Rabu (21/12/2016) sebuah rumah kontrakan di Tangerang Selatan yang dihuni tiga pria digerebek tim Densus 88 Antiteror. Bukannya menyerahkan diri, tiga pria tersebut justru nekat melawan dengan melempar bom aktif.


Penggerebekan yang menegangkan ini terjadi di sebuah rumah kontrakan yang lokasi tepatnya di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, pada Rabu (21/12/2016) sekitar pukul 09.45 WIB.




Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Rikwanto, mengatakan penggerebekan diawali penangkapan seorang pria bernama Adam sekitar pukul 08.00 WIB. Dari penangkapan tersebut, diperoleh keterangan bahwa ada tiga rekannya di sebuah kontrakan di Babakan.


Kemudian, sekitar pukul 09.45 WIB, tim Densus 88 Antiteror menyasar rumah kontrakan yang dihuni 3 rekan Adam. Penggerebekan tiga tersangka itu diawali dengan public address untuk mengingatkan kepada para tersangka untuk menyerah.


Selain itu, warga sekitar diimbau menjauh dari tempat kejadian perkara (TKP) dan warga dievakuasi ke tempat aman.


Setelah itu, tim Densus 88 Antiteror bergerak mendekat ke rumah kontrakan itu. "Tersangka melakukan perlawanan dengan mengambil bom yang sudah jadi sehingga kemudian dilakukan tindakan represif yang mengakibatkan tewasnya ketiga tersangka," ujar Rikwanto.


Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Porli Brigjen Rikwanto mengatakan, empat terduga teroris ini akan melakukan serangan dengan meledakkan pos polisi. Namun rencana tersebut berhasil digagalkan dengan ditangkapnya Adam.


Rencana amaliyah tersebut lanjut dia diketahui berdasarkan hasil interogasi Densus terhadap Adam. Adam beserta tiga rekannya akan melakukan penyeberangan sebelum kemudian meledakkan pos polisi saat situasi sudah ramai.


"(Mereka) Melakukan penyerangan ke pos polisi tapi lebih dulu melakukan penusukan kepada anggota, lalu setelah berkumpul masyarakat dan aparat kepolisian baru dia datang membawa bom dan meledakkanya dengan bunuh diri," jelas Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/12).


Saat ditanyakan apakah model penyerangan ini mirip dengan peristiwa Thamrin pada awal Januari 2016 lalu, Rikwanto hanya mengatakan ada kemiripan. Namun, setiap jaringan memiliki caranya sendiri dalam melakukan serangan.


Sedangakan untuk bom, tambahnya jenisnya berbeda dengan bom panci di Bekasi. Bom yang ditemukan di Tangsel ini hanya buatan tangan dan bentuknya tidak rapi.


Polisi juga menemukan keterkaitan sel di Tangerang dengan orang-orang yang ditangkap di Bekasi dan Tasikmalaya beberapa waktu lalu.


Tiga mayat terduga teroris yang dilumpuhkan tim Densus 88 Antiteror di sebuah kontrakan di Kampung Curug, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, telah dievakuasi dari lokasi penggerebekan. Tiga mayat terduga teroris diangkut dengan tiga mobil ambulance yang telah disiagakan sejak siang tadi.


Pantauan di lokasi, Rabu (21/12/2016), tiga mobil ambulance meninggalkan lokasi penggerebekan pada pukul 19.40 WIB. Tiga ambulance berjalan beriringan menuju RS Polri.


Meski pengerebekan dilakukan sejak kemarin pagi, warga di sekitar Kaung Curug terus berdatangan hingga malam harinya. Mereka berkerumun di sekitar rumah kontrakan bercat ungu itu.




Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyebut tiga mayat terduga teroris akan dibawa ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi dan melacak keluarga terduga teroris.


"Dibawa jenazahnya ke RS Polri untuk kita lakukan identifikasi dan dicari keluarganya. Sambil kita terus mengembangkan kasusnya," kata Tito.


Saat penyergapan, ketiganya melakukan perlawanan menggunakan senjata api dan melemparkan bom hasil rakitan, namun tidak meledak. Tim Densus langsung melakukan penindakan hingga tiga terduga teroris tewas di lokasi.

No comments:

Post a Comment